Bebas Pajak Properti di Indonesia Memberi Peluang Baru Bagi Pembeli dan Investor
Bebas Pajak Properti di Indonesia Memberi Peluang Baru Bagi Pembeli dan Investor

Bebas Pajak Properti di Indonesia Memberi Peluang Baru Bagi Pembeli dan Investor

Pemerintah Republik Indonesia berencana menghapus pajak properti dan memperpanjang jangka waktu KPR sebagai stimulus pasar perumahan sebagai salah satu langkah awal mencapai target untuk membangun tiga juta rumah baru setiap tahunnya.

Hasil survei terbaru Bank Indonesia menunjukkan adanya kenaikan terbatas pada harga properti residensial di pasar primer pada Triwulan II 2024. Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR), Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) tumbuh sebesar 1,76% (yoy) dibandingkan pertumbuhan pada Triwulan I 2024 sebesar 1,89% (yoy).

Berangkat dari peningkatan tersebut, Presiden terpilih Prabowo Subianto, melalui Ketua Satuan Tugas Perumahan Hashim S. Djojohadikusumo, berencana membebaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) untuk pembelian rumah guna mendorong lebih banyak investasi residensial di Indonesia.

Jika terealisasi, kebijakan ini akan memberikan insentif sebesar 16% kepada pembeli rumah, yang mencakup penghapusan PPN dan BPHTB.

Baca juga: Hak Guna Bangunan vs Hak Milik Pahami Perbedaannya!

Manfaat Pembebasan Pajak

Menurut Hashim, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mendorong tingkat kesejahteraan di Indonesia. Meski ada kekhawatiran terkait hilangnya pendapatan negara dari pajak, Hashim optimis bahwa pemerintah dapat mengimbanginya dengan strategi penerimaan baru, termasuk melalui pembentukan Kementerian Penerimaan Negara.

Selain itu, Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) menyambut baik wacana ini. Wakil Ketua Umum REI, Bambang Eka Jaya, menyebut bahwa kebijakan ini dapat meringankan beban pembeli properti dan meningkatkan penjualan properti di Indonesia. Namun, ia juga menyoroti tantangan implementasi, terutama karena BPHTB merupakan pajak daerah yang memerlukan koordinasi dengan 38 pemerintah daerah di Indonesia.

REI berharap insentif BPHTB tidak hanya diberikan kepada pasar primer tetapi juga pasar sekunder, meskipun besarannya mungkin berbeda, sebagaimana disampaikan oleh Bambang.

PPN pada Pembangunan Rumah Sendiri

Di sisi lain, meski pembelian rumah mendapat insentif pajak, pembangunan rumah secara mandiri justru akan dikenakan tambahan pajak. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 61/PMK.30/2022, mulai 1 Januari 2025, tarif PPN untuk kegiatan membangun rumah sendiri akan naik menjadi 12%. Ini berarti pajak yang harus dibayarkan akan meningkat menjadi 2,4% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP).

Baca lebih lanjut terkait kebijakan ini disini: Pajak Bangun Rumah Sendiri Capai 2,4 Persen di 2025, Cek Kriterianya

Peluang untuk Investor Properti

Wacana pembebasan pajak ini tidak hanya menguntungkan pembeli rumah, tetapi juga menjadi peluang besar bagi investor properti. Fokus pemerintah pada pembangunan berkelanjutan dan insentif baru ini diprediksi dapat menarik minat pembeli asing, terutama di tengah kenaikan pajak properti di negara lain seperti Singapura.

Wacana pembebasan PPN dan BPHTB membawa angin segar bagi pasar properti Indonesia, baik untuk pembeli maupun investor. Dengan pertumbuhan properti yang tetap stabil dan insentif yang dirancang untuk meningkatkan daya beli, sektor ini memiliki potensi besar untuk berkembang.

Tertarik berinvestasi properti di Jakarta? Hubungi Lets Move Group sekarang untuk mendapatkan peluang terbaik berinvestasi properti di Indonesia. Mulai konsultasi sekarang!

Disclaimer:

Informasi dalam artikel ini bersifat umum dan tidak dimaksudkan untuk media pemasaran. Harap berkonsultasi dengan ahli keuangan dan properti sebelum mengambil keputusan investasi.

With guidance from Lets Move Group, you can ensure that you receive accurate information and the best strategies for your property investments in Indonesia.

Artikel Terkait

Colliers Published Q2 2024 Report on Real Estate in Indonesia: Jakarta and Bali

Investasi Properti di Indonesia Jadi Mudah dengan KPR Khusus Ekspatriat

Property Investment Opportunities in Jakarta 2024

Get Your Free Consultation

Latest News

Pemerintah Republik Indonesia berencana menghapus pajak properti dan memperpanjang jangka waktu KPR sebagai stimulus pasar perumahan sebagai salah satu langkah awal mencapai target untuk membangun tiga juta rumah baru setiap tahunnya. Hasil survei terbaru Bank Indonesia menunjukkan adanya kenaikan terbatas pada harga properti residensial di pasar primer pada Triwulan II 2024. Berdasarkan Survei Harga Properti […]

Sobat Lets Move Group, sudahkah kalian tahu kalau tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) akan naik? Pajak Pertambahan Nilai di Indonesia diproyeksikan mengalami kenaikan menjadi 12% mulai 1 Januari 2025. Tapi, apakah ada dampaknya bagi sektor properti di Indonesia? Jika kalian berencana bangun rumah sendiri tahun depan, kalian wajib mengikuti pembahasan kali ini. Yuk, simak apa […]

Since the beginning of this year, the real estate sectors in Jakarta and Bali have shown diverse trends. The international commercial real estate agency, Colliers, has recently released its latest report on the developments in Jakarta’s office, apartment, expatriate housing, retail, and hotel sectors, as well as Bali’s evolving hospitality scene. This report, available on Colliers' official website as of July 9, 2024, provides insights into how these markets are adapting to economic shifts and evolving consumer preferences.

2024 is shaping up to be a dynamic year for the Indonesian property industry. While the residential property market is showing relative stability, with the composite-16 property price index rising only 1.74% throughout 2023, the expat property sector is experiencing a gradual uptick in early 2024 […]

Owning an apartment is a popular housing choice nowadays. However, before purchasing one, it's important to understand the differences between the Strata Title Certificate for Apartment Units (SHMSRS) and the Building Ownership Certificate (SKGB).

For many Indonesians, owning property is a significant investment in life. Whether it's a residential house, apartment, or land, property can be a source of financial security and future stability.

Primary Property

Interest Rate

Floating Rate

Primary Mortage

Rate information

Interest rate is 4.7% fixed for the first 3 years, after that, the rate will move to a floating rate (currently 11%)

Requirements

  • Permanent employee/self-employed for at least 1 year in the same company/total 2 years of work
  • Professional/Businessman working for at least 2 years in the same field
  • At least 18 years old or married

General Personal Requirements

  • Photocopy of husband’s / wife’s ID card (if married)
  • Photocopy of Family Card
  • Copy of Marriage Certificate (if married)
  • Photocopy of Tax ID Number of Applicant
  • Salary Slip / Certificate of Income for the last 1 month original
  • Photocopy of 3 months bank statements
  • Developer’s House Booking Letter / Broker’s Cover Letter

*Disclaimer