Sektor real estate di Jakarta dan Bali menunjukkan tren yang beragam sejak awal tahun ini. Agensi real estate komersial internasional, Colliers, baru saja merilis laporan terbaru tentang perkembangan sektor perkantoran, apartemen, perumahan ekspatriat, ritel, dan hotel di Jakarta, serta sektor perhotelan yang berkembang di Bali. Laporan ini, yang tersedia di situs resmi Colliers pada 9 Juli 2024, memberikan informasi mengenai bagaimana pasar-pasar ini beradaptasi dengan perubahan ekonomi dan preferensi konsumen yang berkembang.
Dalam lanskap urban yang sibuk di Jakarta, berbagai sektor pasar real estate mengalami tren dan tantangan yang berbeda, mencerminkan dinamika ibu kota Indonesia.
Jakarta – Sektor Perkantoran
Sebagai salah satu pusat bisnis di Indonesia, Jakarta memiliki banyak peluang menarik bagi penyewa dengan banyaknya ruang kantor yang tersedia. Persaingan ketat antar pemilik gedung menciptakan ruang negosiasi yang menguntungkan bagi penyewa untuk mendapatkan harga sewa yang kompetitif.
CBD (Central Business District) diperkirakan akan tetap menjadi kontributor yang signifikan terhadap proyeksi permintaan ruang perkantoran di Jakarta secara keseluruhan pada periode 2024-2026. Sektor industri yang paling aktif mencari ruang perkantoran yang tersedia termasuk perbankan, modal ventura, pertambangan batu bara dan layanan kesehatan.
Meskipun tidak ada inisiasi proyek baru, pasokan kumulatif ruang perkantoran diantisipasi akan meningkat sekitar 2% per tahun pada periode 2024-2026.
Jakarta – Sektor Apartemen
Penjualan apartemen di Jakarta didominasi oleh proyek-proyek yang sudah ada dan didorong oleh terminasi kebijakan insentif PPN.
Data terbaru menunjukkan proyeksi penjualan apartemen meningkat seiring pembebasan 100% PPN terhadap pembelian apartemen. Hal ini memicu masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan peluang ini. Dampak positif dari pembebasan Pajak Pertambahan Nilai ini diharapkan akan mengembalikan minat pada sektor ini secara berkelanjutan, sekitar 1% dalam periode 2024 – 2026.
Jakarta – Sektor Perumahan Ekspatriat
Pasar perumahan ekspatriat di Jakarta terus meningkat dan secara konsisten menunjukkan perbaikan dibandingkan semester sebelumnya. Banyak ekspatriat dari berbagai negara, terutama dari Asia seperti India, Korea, dan China, mulai berdatangan ke Jakarta. Bahkan, terlihat pula peningkatan kedatangan ekspatriat dari Jepang. Para ekspatriat ini bekerja di beragam sektor, termasuk pertambangan, perbankan, farmasi, konsultasi, dan logistik, umumnya pada posisi manajerial hingga direktur.
Saat ini, sebagian besar ekspatriat datang tanpa keluarga (lajang) dan 90% dari mereka memilih tinggal di apartemen daripada rumah tapak. Hal ini disebabkan oleh anggaran perusahaan yang stagnan sejak pandemi, dengan pengurangan sekitar 30%, sementara harga sewa properti sudah naik.
Dalam hal lokasi, ekspatriat lajang cenderung memilih area seperti SCBD dan Sudirman karena dekat dengan tempat kerja mereka. Sementara itu, ekspatriat yang membawa keluarga lebih memilih kompleks perumahan di Cilandak, Cipete, atau Pondok Indah, yang dekat dengan institusi pendidikan.
Ada juga beberapa kasus di mana ekspatriat memilih tinggal di Jakarta Selatan, seperti Pondok Indah, meskipun kantor mereka berada di luar Jakarta, karena adanya komunitas yang sudah mapan di sana. Secara umum, mereka cenderung memilih daerah tempat tinggal di mana komunitas dari negara asal mereka telah terbentuk dengan baik.
Mengenai preferensi hunian, ekspatriat umumnya mencari desain yang baru, modern, dan minimalis, dengan permintaan yang semakin meningkat akan fasilitas seperti penyaring air dan pembersih udara di akomodasi mereka.
Jakarta – Sektor Ritel
Di sektor ritel di Jakarta, pemilik properti ritel fokus pada menjaga tingkat hunian, dengan tarif sewa yang diperkirakan akan terus meningkat dari tahun 2024 hingga 2026. Tingkat kekosongan juga diproyeksikan akan meningkat seiring dengan banyaknya pengembangan pusat perbelanjaan baru.
Biaya layanan diperkirakan akan meningkat sekitar 3% per tahun. Retailer, terutama industri (F&B), tetap optimis dengan banyaknya permintaan konsumen. Sementara retailer di bidang fashion yakin dapat memanfaatkan tren “active lifestyle” yang sedang berkembang.
Jakarta – Sektor Hotel
Kuartal kedua tahun 2024 memberikan tantangan bagi industri hotel di Jakarta, terutama setelah perayaan Idul Fitri. Hotel yang biasanya mengandalkan pelanggan bisnis mengalami penurunan kinerja sementara yang berlangsung hingga dua minggu pasca liburan.
Namun di kuartal pertama 2024, tingkat okupansi hotel juga diperkirakan akan terus naik bersamaan dengan meningkatnya acara offline dan aktivitas bisnis. Dengan meningkatnya okupansi, tarif kamar juga diharapkan akan ikut meningkat.
Bali – Sektor Hotel
Perkembangan hotel di Bali dari tahun 2019 hingga Q2 2024 terjadi di berbagai lokasi, terutama di Sanur yang terkenal dengan pemandangan pantainya, dan Ubud yang menawarkan panorama tebing di dataran tinggi. Pengembangan di Ubud kini meluas ke Payangan, daerah utara menuju Kintamani, untuk mengatasi kepadatan di pusat Ubud. Namun, Bali Utara belum menarik minat investor sebanyak wilayah lain.
Pada kuartal kedua 2024, tidak ada penambahan kamar hotel baru di Bali, dengan total 58.854 kamar yang tersebar di 523 hotel. Ke depan, diproyeksikan akan ada beberapa hotel baru, terutama hotel bintang lima.
Dari 2019 hingga Q2 2024, pertumbuhan kamar hotel berbintang terbesar di Bali ada di segmen bintang lima dengan tambahan 1.487 kamar, diikuti bintang empat dengan 896 kamar. Hingga 2027, diperkirakan akan ada tambahan 665 kamar hotel bintang lima dan 162 kamar bintang empat, menunjukkan ekspansi berkelanjutan di pasar hotel bintang lima di Bali.
Mulai Juli 2024, Investor Asing Bisa Memiliki Properti Dengan Golden Visa
Golden Visa Indonesia adalah peluang emas bagi investor asing untuk mendapatkan izin tinggal jangka panjang dengan berinvestasi di properti. LetsMoveIndonesia dapat membantu Anda memahami persyaratan dan proses pengajuan Golden Visa, serta menemukan properti yang memenuhi syarat.
Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Golden Visa Indonesia, kunjungi laman artikel berikut: “The Launch of Indonesia Golden Visa: Welcoming Global Talent and Investment”
Dapatkan Informasi Terbaru Seputar Real Estate dan Mortgage hanya Dari Lets Move Group
Sebagai konsultan real estate dan KPR terpercaya, Lets Move Group siap membantu Anda mengoptimalkan investasi properti di Indonesia. Kami menyediakan layanan lengkap, mulai dari analisis pasar, pemilihan properti, hingga pengurusan legalitas dan pembiayaan.
Jangan ragu untuk menghubungi Lets Move Group untuk konsultasi gratis dan informasi lebih lanjut tentang peluang investasi properti di Indonesia. Kami siap membantu Anda mencapai tujuan investasi Anda!
Website: www.theletsmovegroup.com
Email: [email protected]
Telepon: +622112345678
Disclaimer:
Informasi dalam artikel ini bersifat umum dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi. Harap berkonsultasi dengan ahli keuangan dan properti sebelum mengambil keputusan investasi.
Dengan panduan dari Lets Move Group, Anda dapat memastikan bahwa anda mendapatkan informasi yang akurat dan strategi yang terbaik untuk investasi properti anda di Indonesia.